Salah satu divisi dari Yayasan Dian Desa adalah Pengolahan Limbah. Divisi ini secara khusus bertujuan untuk mengembangkan teknologi tepat guna pengolahan limbah cair sesuai kondisi di Indonesia dan menyebarluaskannya.
Divisi Pengolahan Limbah YDD bekerja sama dengan APEX (Asian People’s Exchange, LSM Jepang). Di fase awal, JICA (Japan International Cooperation Agency) mensupport berbagai kegiatan.
Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan urbanisasi yang sedang terjadi di Indonesia sering mengundang berbagai masalah di wilayah perkotaan karena perkembangan tersebut tidak disertai infrastruktur yang memadai. Masalah tersebut antara lain adalah pencemaran air, kondisi sanitasi yang jelek, masalah persampahan, pencemaran udara, banjir, genangan, macet transportasi dan lain sebagainya. Masalah pencemaran air dan sanitasi termasuk masalah paling serius dan kronis terutama di wilayah perkotaan yang padat.
Untuk memperbaiki masalah pencemaran air dan sanitasi tersebut, air limbah harus diolah sebagimana semestinya. Akan tetapi sistem IPAL skala besar yang terpusat (centralized sewerage system) butuh investasi cukup besar. Sedangkan septik tank yang umum dipakai di daerah perkotaan sering mencemari air bawah tanah. Septik tank biasanya hanya menerima air limbah dari WC saja, sedangkan air limbah lain seperti dari cucian, dapur, kamar mandi dan lain sebagainya dibuang tanpa diolah. Maka sistem IPAL komunal atau decentralized waste water treatment system menjadi pilihan yang penting.
Akan tetapi, teknologi yang selama ini dipakai di Indonesia belum ada variasi dan hampir semuanya memakai proses anaerobik saja. Memang ada untungnya dari proses anaerobik karena tidak membutuhkan listrik serta pengoperasian/perawatannya mudah. Kekurangannya adalah karena pada umumnya kualitas efluen dari proses anaerobik belum memadai dan berpotensi mencemari lingkungan lagi. Di sisi lain IPAL komunal dengan proses anaerobik membutuhkan lahan yang cukup luas.
Dalam konteks tersebut, telah dikembangkan sistem IPAL komunal yang biaya instalasi rendah, pengoperasian dan perawatan mudah, sekaligus kualitas efluennya bagus. Sistem tersebut sudah dioperasikan selama 3,5 tahun oleh masyarakat setempat sendiri secara swadaya dan berkelanjutan.
TEKNOLOGI YANG DIKEMBANGKAN DIVISI PENGOLAHAN LIMBAH.
YDD mengembangkan proses kombinasi anaerobik dan aerobik. Dengan proses ini, karena ada proses anaerobik sebelum proses aerobik, maka proses aerobik bisa dijadikan kecil, maka walaupun masih ada pemakaian listrik, pemakaian tersebut relatif kecil. YDD berusaha memilih teknologi pemakaian listrik rendah dan pengoperasiannya gampang seperti RBC (Rotating Biological Contactors). Maka, dengan proses kombinasi tersebut bisa mewujudkan proses yang pemakaian listriknya sedikit, sekaligus kualitas efluennya bagus. Juga jika memilih teknologi aerobik yang volumetric BOD loadingnya tinggi, bisa sangat menghemat tempat IPAL-nya.
Ada beragam kegiatan yang dikembangkan seperti pelatihan pengolahan teknologi tepat guna pengolahan limbah cair, konsultasi teknis, sosialisasi pembangunan IPAL komunal yang lestari, serta pendampingan pembagunan IPAL yang baik dan benar.
#wastewatertreatment #wastetreatment #rbc #apex #jica#rotatingbiologicalcontactor